Bagaiamana Kabarnya nih?
Baik Aja kan,,
Kalau Ditranslate ke bahasa saya sepeerti ini
Haloo bubuhan pambaca
Keyapa habarnya nih?
Baik haja kalo
Haha,, sekalian ngenalin bahasanya tadi
Saya berasal dari Kota Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara , Provinsi Kalimantan Selatan,,
Kota saya terletak di Utara Kalimantan selatan. Umumnya dataran rendah dan terkenal dengan rawanya.
Budaya
Kalau budaya ,, karena umumnya kota saya orang – orangnya suku banjar jadi memakai budaya banjar. Budaya tersebut dipengaruhi oleh kepercayaan Islam yang dibawa oleh pedagang Arab dan Persia. Sekarang Masayarakat di kota saya mayoritasnya Islam dan paling bias dihitung dengan tangan yang beragama non muslim. Budaya Banjar dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari masyarakat Banjar khususnya dalam bentuk kesenian, tarian, musik, pakaian, permainan dan upacara tradisional.
Adat istiadat Banjar yang melekat dengan kehidupan sosial warga masyarakat yang bercirikan Islam terus terjaga dan dipertahankan, nampak dari aktivitas kehidupan mereka sehari-hari. Hal ini dapat juga disaksikan melalui berbagai pentas kesenian Banjar yang sering ditampilkan dalam acara-acara resmi, seperti tari-tarian dan lagu Banjar. Demikian pula upacara adat khas Banjar yang biasanya dilaksanakan dalam rangka perkawinan, kelahiran, ataupun peringatan terhadap peristiwa penting lainnya. Dari banyaknya ragam kesenian tersebut yang terkenal adalah:
• Madihin
• Mamanda
• Japen
• Balamut
• Hadrah
• Musik panting
• Upacara Maarak Penganten
• Bamamamndi
• Maayun Anak
Makanan
Ciri khas kota saya itu itik panggang. itik panggang ini selalu disajikan bersama semangkuk sup. Sup ini istimewa karena seperti soto banjar, sup di daerah ini memiliki cita rasa yang berbeda dengan daerah lain. Bedanya, rasa sup ini lebih kuat pada cita rasa asin, kaldu, dan daun sopnya dibanding dengan sup yang biasa saya makan di lain tempat . Dan kayu manisnya itu terasa banget bahkan aromanya dari jauh saja suddah tercium.Itik panggang ini memiliki lemah tak jenuh jadi, aman dikonsumsi.
Amuntai, dengan ikon itik alabio, terkenal dengan itik panggang dan itik goreng, satu lagi yang terfavorit tetapi sering terlupa menyebutnya adalah belibis panggang dan belibis goreng. Enak, Gurih? Sangat luar biasa. Setiap warung makanan, biasanya menyajikan menu itik panggang/goreng, tetapi untuk belibis jarang karena belibis termasuk burung yang sekarang agak langka (mungkin karena sering diburu dan ditangkap sementara budidayanya cukup sulit). Karena harganya yang cukup mahal kisaran diatas Rp.70.000. Jangan liat harganya ,, liat dan cicipi resapi kelezatan masakannya.
Kuliner di Amuntai juga didukung dengan penduduknya yang memang suka makan di warung. Dan ada istilah namanya “Mawarung” ;v Orang-orang yang tau pasti ngakak ,, wkwkkw. Sehingga, warung-warung makanan tumbuh subur dan menjamur tanpa kehilangan pembeli.
Itik Panggang |
.
Bingka |
Amuntai juga terkenal dengan gula-gula yang berbentuk kapal layar, itik dengan anak-anaknya, bunga, dan bentuk lainnya. Gula-gula ini juga ramai dipesan apabila tiba musim kawin. Gula-gula ini kalau bentuknya besar memakan waktu yang cukup lama untuk membuatnya , tergatung bentuknya juga . Bentuknya bermacam –macam . Ada sandal , Kapal , perahu , itik/bebek.
Gulaan |
Ciri Khas
Kota Amuntai terkenal dengan bebek/itik Alabio. Itik Alabio adalah itik (bebek) Kalimantan yang berasal dari persilangan itik Kalimantan dengan Itik Peking (itik pedaging). Nama itik Alabio sendiri diambil dari sebuah daerah bernama Alabio yang menjadi pusat perdagangan unggas ini yang diberi nama oleh seorang ilmuan yang bernama drh. Saleh Puspo. Dan pas banget daya tinggal didaerah Alabio . Untuk penelitiannya berpusat Berpusat di desa Mamar, itik Alabio terkenal di penjuru Indonesia karena termasuk unggas dengan produktivitas telur yang tinggi. Tak heran, Amuntai pun terkenal dengan Itik Panggang-nya yang lezat. Makanya mascot dari kota Amuntai adalah bebek , dan punya patung itik yang besar
Maskot Kota Amuntai : ITIK |
Ka p nih yg kuliah diUMM lo,alumni mtsn sp yg sosialisasi 2017 smlm
BalasHapus